Apa itu sianida?
Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung kelompok siano C≡N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen. Secara alamiah racun sianida diproduksi oleh beberapa tanaman dan bahkan oleh binatang untuk melindungi diri dari predator.
Racun Sianida kerap digunakan juga dalam beberapa kasus pembunuhan. Wujudnya pun beragam, beberapa adalah gas, dan lainnya adalah padat atau cair. Beberapa seperti garam, beberapa kovalen. Beberapa molekular, beberapa ionik, dan banyak juga polimerik. Senyawa yang dapat melepas ion sianida CN yang sangat beracun.
Sianida (CN-) merupakan kelompok senyawa yang tersusun oleh atom karbon (C) dan nitrogen (N). Kelompok senyawa ini ditemukan dalam bentuk gas Hidrogen sianida (HCN), maupun dalam bentuk garamnya yakni potasium/kalium sianida (KCN) atau sodium/natrium sianida (NaCN).
Hidrogen sianida merupakan gas yang tidak berwarna, atau dalam temperatur tertentu berwarna biru pucat. Sedangkan dalam bentuk garam, racun ini mempunyai wujud sebagai kristal putih yang larut air. Racun sianida juga bisa dikenali dari baunya yang khas, yakni bau almond.
Di dalam tubuh, racun sianida menghambat kerja enzim cytochrome-x-oxidase. Enzim ini berada dalam mitokondria, berfungsi mengikat oksigen untuk memenuhi kebutuhan pernapasan sel-sel tubuh. Jika enzim tersebut tidak bekerja karena dihambat racun sianida, sel-sel tubuh akan mengalami kematian.
Dalam beberapa kasus pembunuhan, racun sianida dipakai karena bisa memicu kematian dalam hitungan menit. Jantung dan otak adalah 2 organ yang paling cepat mengalami kematian dalam keracunan sianida, karena keduanya paling banyak membutuhkan oksigen agar dapat berfungsi.
Keracunan sianida melalui saluran cerna kerap ditandai dengan perdarahan pada mukosa (lapisan terluar) lambung. Darah berwarna pink atau cherry-red juga bisa mengindikasikan keracunan sianida. Warna tersebut muncul karena oksigen tidak terserap oleh sel melainkan menumpuk di darah.
Selain itu, beberapa jenis singkong memproduksi senyawa linamarin yang terdiri dari gugus glukosa dan sianida. Kematian ternak kambing setelah diberi pakan kulit singkong biasanya terjadi akibat keracunan sianida.
Sementara itu, racun sianida dalam bentuk gas dihasilkan antara lain dari pembakaran plastik. Bahkan, sudah bukan rahasia lagi bahwa salah satu dari ratusan jenis racun yang terkandung dalam asap rokok, adalah racun sianida.
Perlu diketahui pula, bahwa racun sianida juga dikenal sebagai salah satu agen pencemaran lingkungan yang bisa terakumulasi dalam rantai makanan. Kemampuannya untuk mengikat logam sering dimanfaatkan oleh para penambang emas tradisional untuk menggantikan merkuri.
Racun Sianida kerap digunakan juga dalam beberapa kasus pembunuhan. Wujudnya pun beragam, beberapa adalah gas, dan lainnya adalah padat atau cair. Beberapa seperti garam, beberapa kovalen. Beberapa molekular, beberapa ionik, dan banyak juga polimerik. Senyawa yang dapat melepas ion sianida CN yang sangat beracun.
Sianida (CN-) merupakan kelompok senyawa yang tersusun oleh atom karbon (C) dan nitrogen (N). Kelompok senyawa ini ditemukan dalam bentuk gas Hidrogen sianida (HCN), maupun dalam bentuk garamnya yakni potasium/kalium sianida (KCN) atau sodium/natrium sianida (NaCN).
Hidrogen sianida merupakan gas yang tidak berwarna, atau dalam temperatur tertentu berwarna biru pucat. Sedangkan dalam bentuk garam, racun ini mempunyai wujud sebagai kristal putih yang larut air. Racun sianida juga bisa dikenali dari baunya yang khas, yakni bau almond.
Di dalam tubuh, racun sianida menghambat kerja enzim cytochrome-x-oxidase. Enzim ini berada dalam mitokondria, berfungsi mengikat oksigen untuk memenuhi kebutuhan pernapasan sel-sel tubuh. Jika enzim tersebut tidak bekerja karena dihambat racun sianida, sel-sel tubuh akan mengalami kematian.
Dalam beberapa kasus pembunuhan, racun sianida dipakai karena bisa memicu kematian dalam hitungan menit. Jantung dan otak adalah 2 organ yang paling cepat mengalami kematian dalam keracunan sianida, karena keduanya paling banyak membutuhkan oksigen agar dapat berfungsi.
Keracunan sianida melalui saluran cerna kerap ditandai dengan perdarahan pada mukosa (lapisan terluar) lambung. Darah berwarna pink atau cherry-red juga bisa mengindikasikan keracunan sianida. Warna tersebut muncul karena oksigen tidak terserap oleh sel melainkan menumpuk di darah.
Selain itu, beberapa jenis singkong memproduksi senyawa linamarin yang terdiri dari gugus glukosa dan sianida. Kematian ternak kambing setelah diberi pakan kulit singkong biasanya terjadi akibat keracunan sianida.
Sementara itu, racun sianida dalam bentuk gas dihasilkan antara lain dari pembakaran plastik. Bahkan, sudah bukan rahasia lagi bahwa salah satu dari ratusan jenis racun yang terkandung dalam asap rokok, adalah racun sianida.
Perlu diketahui pula, bahwa racun sianida juga dikenal sebagai salah satu agen pencemaran lingkungan yang bisa terakumulasi dalam rantai makanan. Kemampuannya untuk mengikat logam sering dimanfaatkan oleh para penambang emas tradisional untuk menggantikan merkuri.
Komentar
Posting Komentar
-Berkontar lah Yang Sopan Dan Bijak Sesuai Isi konten